Info Terkini Gunung Ile Lewotolok di Lembata, BGKESDM: Adanya Penambahan Jarak Aliran Lava di Sektor Barat

28 Mei 2024, 18:12 WIB
Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menginformasikan adanya penambahan jarak aliran lava pada sektor barat Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT). /Foto ilustrasi/ Google/

 

PR NTT - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menginformasikan adanya penambahan jarak aliran lava pada sektor barat Gunung Ile Lewotolok di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Hasil pengolahan foto udara 27 Mei 2024 diketahui jarak aliran lava sektor barat saat ini sejauh 1.300 meter dari bibir kawah, perluasan sejauh 100 meter dari sebelumnya 1.200 meter," jelas Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Ile Lewotolok Jeffry Pugel sebagaimana dikutip dari ANTARA, Selasa 28 Mei 2024.

Baca Juga: Polres Rote Ndao Amankan Tiga Pelaku Tindak Pidana Penyelundupan Manusia, Begini Kronologi Lengkapnya

Ia menerangkan bahwa, perluasan aliran lava itu tidak signifikan dari sebelumnya. Namun, hal yang perlu diantisipasi jika aliran lava itu membakar vegetasi sekitar, kemudian menjalar ke permukiman warga.

Oleh karena itu, sebagai langkah mitigasi, pihaknya pun telah melakukan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, terutama lewat pembaharuan informasi publik terkait evaluasi aktivitas gunung tersebut.

Baca Juga: Inilah 4 Rekomendasi Tempat Wisata Populer di Lombok yang Patut Dikunjungi

"Yang terpenting saat ini kita bisa tahu jarak aliran lava dan lajunya, serta rekomendasi zona bahaya khusus sektoral barat masih 3 Km," paparnya.

Dikwtahui Gunung Ile Lewotolok merupakan gunung api di NTT yang kini berada pada Level III atau Siaga. Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat, pengunjung, dan pendaki tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas dalam wilayah radius 2 Km dari pusat aktivitas gunung.

Baca Juga: Inspirasi Menata Dapur Sempit agar Terlihat Rapi dan Nyaman, Pemilik Rumah Minimalis Modern Wajib Paham!

Masyarakat juga harus waspada terhadap potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava pada bagian selatan, tenggara, timur, dan barat dari puncak gunung tersebut.

"Untuk menghindari gangguan pernapasan yang disebabkan oleh abu vulkanik maka masyarakat dapat menggunakan masker, pelindung mulut dan hidung, serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit,"tutupnya.***

Editor: Yustinus Boro Huko

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler