Menjadi Binatang Peliharaan Masa Kini, Simak Bahaya Bulu Kucing Terutama untuk Ibu Hamil

- 16 Juni 2022, 13:06 WIB
Ilustrasi: sesorang wanita dengan kucingnya di rumah
Ilustrasi: sesorang wanita dengan kucingnya di rumah /Michele Pevide/Pixabay


 
OkeNTT - Kucing adalah jenis hewan peliharaan yang berbulu, imut dan menggemaskan. Karakteristik itulah yang membuat kucing jadi binatang peliharaan masa kini.
 
Kucing digemari oleh berbagai kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja hingga orang dewasa.
 
Kucing merupakan tipikal hewan yang manja. Suka dielus dan mengelus tubuhnya pada manusia. Memelihara kucing dipercaya dapat mengurangi stress dan memperbaiki kesehatan mental.

Baca Juga: 10 Juni Justy Aldrin dan Toton Caribo Gelar Konser Amal di Oelamasi Kupang
 
Namun tahukah anda, di balik semua itu, bulu kucing menyimpan beberapa bahaya.
 
Dilansir dari alodokter.com, bulu kucing bisa saja mengandung bakteri dan parasit yang menyebabkan berbagai penyakit.
 
Ini sangat berbahaya bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita, penderita dengan kondisi medis tertentu serta orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah.
 
1. Penyakit Toksoplasmosis
 
Penyakit Toksoplasmosis disebabkan oleh bakteri toxoplasma gondii yang terdapat pada kotoran kucing yang sudah terinfeksi.

Baca Juga: Sapi Kesayangannya Dijual, Pria Ini Menangis Tersedu-sedu, Netizen: Ada Pertemuan Pasti Ada Perpisahan
 
Penyakit ini bersifat menular dan sangat berbahaya pada ibu hamil karena dapat menyebabkan kelahiran prematur, keguguran sampai penyakit bawaan lahir pada janin.
 
2. Penyakit cakar kucing (cat scratch disease)
 
Penyakit cakar kucing disebabkan oleh bakteri bartonella henselae.
 
Bakteri ini berpindah ke manusia lewat cakaran kucing, gigitan juga melalui bulu.
 
Jangan menyeka mata sesaat setelah mengelus bulu kucing, karena akan berpotensi terkena penyakit ini.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari ini: Aries, Taurus dan Gemini Wajib Tahu
 
Masalah paling serius yang disebabkan oleh penyakit cakar kucing yaitu, menurunnya sistem kekebalan tubuh pada penderita HIV-AIDS dan penderita kanker yang menjalani kemoterapi.
 
3. Alergi
 
Orang yang memiliki riwayat alergi akan mudah bereaksi saat bersinggungan dengan bulu kucing.
 
Hal ini dikarenakan bulu kucing sering terpapar urine, kotoran dan ludah kucing itu sendiri.
 
Menyentuh kucing lalu lupa mencuci tangan dapat menimbulkan reaksi alergi seperti bersin, pilek, gatal-gatal, ruam hingga kambuhnya sakit asma pada penderita asma.
 
4. Penyakit kurap
 
Kucing merupakan salah satu binatang yang berpotensi menyebarkan penyakit kurap oleh infeksi jamur dermatofita pada kulit.

Baca Juga: 3 Finalis Harus Pulang dari Galeri MasterChef Indonesia  
 
Jika kucing jarang dimandikan, tumpukan bakteri akan memicu penyakit kurap di mana bulu rontok membentuk lingkaran berkerak pada kulit kucing.
 
Spora jamur pada kurap mudah berjangkit ke manusia dan hewan lainnya.
 
Anda boleh tetap memelihara kucing, tapi upayakan agar membersihkan diri setelah menyentuh bulunya. Membersihkan kandang secara rutin dan hindari tidur bersama kucing.***

Editor: Mariano Parada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x