Network
PR NTT - Delusional atau dalam konteks medis sering disebut dengan delusi adalah kondisi di mana seseorang memiliki keyakinan yang salah namun mereka tidak bisa mengubahnya bahkan ketika diberikan bukti yang jelas untuk menyangkal keyakinan tersebut.
Baca Juga: Tanda-Tanda Seseorang Alami Delusional: Hal yang Sering Dianggap Sepeleh
Dalam psikiatri, delusi bisa menjadi bagian dari gangguan mental seperti skizofrenia atau gangguan delusi. Dampak buruk dari keadaan ini sangat beragam, termasuk:
Isolasi Sosial
Individu dengan delusi sering merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang lain karena keyakinan mereka yang tidak masuk akal bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman atau bahkan takut.
Gangguan Fungsional
Delusi dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk bekerja, belajar, atau menjalani kehidupan sehari-hari secara normal. Ini dapat mempengaruhi produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Paling Keren dan Populer di Pulau Sumba NTT, Surga Tersembunyi
Stigma dan Diskriminasi
Masyarakat sering kali tidak memahami kondisi seperti delusi dengan baik, dan individu yang mengalaminya bisa menghadapi stigmatisasi dan diskriminasi, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Bahaya terhadap Diri Sendiri dan Orang Lain
Beberapa jenis delusi dapat menyebabkan individu tersebut berperilaku dengan cara yang berbahaya bagi diri mereka sendiri atau orang lain. Misalnya, delusi paranoid dapat menyebabkan reaksi yang tidak proporsional terhadap perasaan takut akan konspirasi atau ancaman yang tidak nyata.
Perburukan Kualitas Hidup
Kesulitan dalam mengelola delusi dapat menyebabkan individu mengalami penurunan kualitas hidup secara signifikan. Ini termasuk masalah dalam hubungan interpersonal, kehilangan pekerjaan, dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
Keterbatasan Pengobatan
Meskipun ada pengobatan untuk gangguan mental yang melibatkan delusi, pengobatan bisa sulit karena individu dengan delusi mungkin tidak menyadari bahwa mereka sakit atau perlu bantuan. Ini dapat menghambat akses terhadap perawatan yang diperlukan.
