Network
PR NTT - Bromat, senyawa yang terbentuk dari reaksi antara bahan organik dalam air dengan bahan kimia desinfektan seperti klorin atau ozon, telah menjadi perhatian utama dalam penelitian kesehatan masyarakat terkait kualitas air minum.
Pakar-pakar kesehatan menyoroti dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh keberadaan bromat dalam air minum, terutama jika kadarannya melebihi batas yang dianjurkan.
Badan Riset dan Inovasi Nasional mengungkapkan sejumlah riset telah mengungkapkan berbagai dampak kesehatan yang disebabkan oleh bromat. Ini ada dalam setiap air konsumsi yang terkena ozonisasi untuk menghilangkan warna, rasa, aroma dan mikroba.
Peneliti Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN Rizka Maria mengatakan dampak bromat meliputi gangguan pada sistem saraf pusat. Seperti hilangnya refleks dan kelelahan berlebihan.
Bromat sendiri dianggap berpotensi merugikan kesehatan manusia karena dapat menyebabkan efek samping seperti gangguan pada sistem pencernaan dan potensi risiko kanker pada jangka panjang. Hal ini menjadi perhatian serius karena air minum merupakan sumber kehidupan yang sangat vital bagi kesehatan manusia.
Menurut penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah, keberadaan bromat dalam air minum dapat meningkatkan risiko kanker pada beberapa organ tertentu, terutama jika konsumsi air tersebut berlangsung dalam jangka waktu yang lama dan dalam jumlah yang signifikan.
Baca Juga: Sayang Dilewatkan Loh! Ini 5 Manfaat Semangka untuk Kesehatan yang Jarang Diketahui
Meskipun kasus-kasus keracunan bromat jarang terjadi, potensi efek jangka panjangnya menimbulkan keprihatinan di kalangan komunitas ilmiah dan kesehatan publik.
